Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
BeritaLebak

Tender Proyek Jalan Simpang–Bayah: PT Tureloto Battu Indah Bungkam Isu Blacklist dan Bayang-bayang Politik

184
×

Tender Proyek Jalan Simpang–Bayah: PT Tureloto Battu Indah Bungkam Isu Blacklist dan Bayang-bayang Politik

Sebarkan artikel ini

Lebak , Baralak_Nusantara– Proyek preservasi jalan nasional Simpang–Bayah di Kabupaten Lebak, Banten, tak hanya memunculkan harapan warga terhadap infrastruktur mulus, tetapi juga menyulut kontroversi. PT Tureloto Battu Indah (TBI), kontraktor pelaksana, kini menjadi sorotan setelah sejumlah pihak menuding adanya praktik curang dalam tender.

Direktur PT TBI, Fikarman Budi Hulu, buru-buru membantah. Ia menegaskan perusahaannya memenangi tender sesuai prosedur resmi pengadaan barang dan jasa. “Kami sudah memenuhi semua kualifikasi. Blacklist itu ada masanya. Tahun ini kami sudah tidak lagi masuk daftar hitam,” kata Fikarman, Senin, 18 Agustus 2025.

Pernyataan itu merujuk pada rekam jejak TBI yang pernah masuk daftar hitam pemerintah karena masalah proyek di masa lalu. Fakta tersebut menjadi amunisi bagi sejumlah kelompok yang meragukan integritas perusahaan. Namun, Fikarman menekankan bahwa status itu tak berlaku permanen. “Setelah lewat masanya, perusahaan berhak kembali ikut tender,” katanya.

perbaikan jalan simpang bayah

Lebih jauh, Fikarman membantah tudingan adanya campur tangan politisi lokal dalam proyek jalan tersebut. Isu yang santer beredar menyebut ada anggota DPRD Lebak yang dituding memiliki keterlibatan. Fikarman membantah keras.
“Tidak ada nama anggota DPRD tercatat di manajemen atau komisaris PT TBI. Kalau ada yang kenal secara pribadi, itu hak individu, bukan urusan perusahaan,” ujarnya.

Fikarman menepis dugaan konflik kepentingan. Ia menggarisbawahi bahwa proyek preservasi jalan Simpang–Bayah merupakan proyek APBN Kementerian PUPR, bukan APBD Kabupaten Lebak.
“Pengawasan DPRD hanya pada APBD. Jadi tudingan conflict of interest tidak mendasar,” kata dia.

Meski begitu, bayang-bayang politik sukar dihapuskan dari proyek infrastruktur bernilai besar. Di tingkat lokal, proyek semacam ini kerap menjadi rebutan. Sejumlah pengamat menilai kedekatan pengusaha dengan elite politik bisa menciptakan persepsi adanya “jalur khusus”.

Isu jual-beli proyek juga ditepis TBI. “Kami punya cabang di beberapa provinsi. Semua tender kami ikuti sesuai prosedur,” ujar Fikarman.

Direktur cabang PT TBI wilayah Banten, Dindin Komarudin, menambahkan, pihaknya berupaya membuktikan kinerja lewat kualitas.
“Sebagian ruas sudah bisa dilintasi. Kami utamakan mutu dan serap tenaga kerja lokal,” katanya.

Bagi warga, proyek ini tetap membawa dampak positif. Iim (36), warga Cihara, menilai kualitas jalan hasil pengerjaan TBI cukup baik. “Tidak bergelombang. Sehari-hari kami lewat situ, terasa manfaatnya,” ujarnya.

Namun, di balik apresiasi sebagian warga, tudingan soal proses tender yang penuh intrik tetap bergulir. Sejauh ini, TBI memilih merespons dengan bantahan keras. begitupun dengan tudingan miring dari sejumlah pihak, TBI siap buktikan bahwa tudingan tersebut sangat tidak mendasar. (red)