Lebak, Baralaknusantara.com — Kasus dugaan kekerasan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Dini Fitria, S.Pd, terhadap seorang siswa berinisial IN, terus menuai kecaman publik. Kali ini, suara tegas datang dari aktivis penggiat sosial Kabupaten Lebak, Novi Agustina, yang menyoroti keras perilaku oknum kepala sekolah tersebut.
Menurut Novi, tindakan kekerasan terhadap siswa merupakan bentuk penyimpangan moral sekaligus pelanggaran berat terhadap kode etik pendidik. Ia menilai, sekolah sebagai institusi pendidikan seharusnya menjadi ruang pembinaan, bukan arena kekerasan.

BACA: Baralak Nusantara Desak DPRD Lebak Bentuk Pansus: Kepemimpinan Hasbi JB Dinilai Sarat Pelanggaran Aturan
“Kalau benar kepala sekolah memukul siswa sampai pingsan, itu tidak hanya mencoreng dunia pendidikan, tapi juga melukai rasa kemanusiaan. Sekolah seharusnya mendidik dengan hati, bukan dengan tangan,” ujar Novi Agustina, saat dihubungi redaksi Baralak Nusantara, Jumat (10/10/2025).
Novi menekankan agar pihak sekolah tidak menutup-nutupi peristiwa tersebut. Ia juga meminta Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten untuk segera menurunkan tim investigasi khusus guna menelusuri fakta di lapangan.
“Jangan sampai kasus ini hanya jadi isu sesaat. Kami minta Dinas Pendidikan Provinsi Banten turun langsung, lakukan investigasi terbuka, dan bila terbukti, berikan sanksi tegas terhadap kepala sekolah tersebut,” tegasnya.
BACA: Seleksi Eselon II Pemprov Banten: Enam Pejabat Eksternal Hadapi Tembok Kuat “Orang Dalam”
Lebih lanjut, Novi mengingatkan bahwa kekerasan dalam lingkungan pendidikan tidak boleh dibiarkan. Ia menilai langkah cepat pemerintah sangat penting untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap lembaga pendidikan negeri.
“Anak-anak sekolah perlu merasa aman. Jika yang seharusnya membimbing malah melakukan kekerasan, maka yang rusak bukan hanya satu anak, tapi seluruh sistem pendidikan,” tambahnya.
Sebelumnya, diberitakan seorang siswa SMAN 1 Cimarga, Lebak, mengalami luka dan pingsan setelah diduga dihajar kepala sekolah karena ketahuan merokok saat jam istirahat. Insiden tersebut memicu aksi spontan ratusan siswa yang menolak kekerasan di lingkungan sekolah, dengan meneriakkan yel-yel “Kami butuh bimbingan, bukan kekerasan.”
Hingga kini, Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Dini Fitria, S.Pd, masih belum memberikan klarifikasi. Pihak Dinas Pendidikan Provinsi Banten juga belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait perkembangan kasus ini.
Publik kini menanti langkah nyata dari pemerintah daerah dalam menegakkan etika dan keadilan di dunia pendidikan.
————————————————————–
Penulis: Tim Investigasi Baralak Nusantara
Editor: Yudistira
Foto: Dokumentasi siswa SMAN 1 Cimarga
Redaksi: Baralaknusantara.com